Sejarah Tentang Yastimfara

Sejarah Berdirinya YASTIMFARA

Sebelum berdirinya Yayasan Sosial Yatim dan Duafa Sejahtera (YASTIMFARA), Abi dan Umi — yang saat ini menjadi pengasuh — telah lebih dulu menjalankan program sederhana: membantu anak-anak yatim dengan membiayai sekolah dan kebutuhan mereka. Semua dilakukan dengan niat tulus, lillahi Ta’ala.

Seiring berjalannya waktu, anak-anak yang dibantu semakin banyak, dan banyak dari mereka yang ingin tinggal bersama Abi dan Umi. Dari sinilah muncul firasat: “Bagaimana kalau kita dirikan sebuah yayasan, supaya lebih banyak anak-anak yang bisa ditampung dan dibina?”
Layaknya lebah yang membutuhkan sarang untuk menghasilkan madu, anak-anak ini membutuhkan tempat yang bisa menjadi rumah bagi mereka bertumbuh.

Dengan dukungan penuh dari keluarga besar dan modal awal hanya sebesar lima juta rupiah, YASTIMFARA pun mulai dibentuk. Awalnya, fokus yayasan hanya untuk menampung anak-anak yatim. Namun, dalam perjalanannya, terlihat begitu banyak anak-anak dari keluarga kurang mampu (duafa) yang juga sangat membutuhkan pendidikan dan perhatian. Maka, YASTIMFARA membuka pintunya lebih lebar, menerima semua anak-anak yang membutuhkan.

Pada tahun 2019, dengan izin Allah dan kekuatan doa, dibangunlah gedung pertama sebagai tempat belajar dan tinggal santri.
Alhamdulillah, hingga hari ini YASTIMFARA terus berjalan, tumbuh, dan berkembang, walau berbagai ujian dan tantangan tak pernah berhenti datang.
Dengan semangat keluarga besar, dukungan para donatur, dan pertolongan Allah SWT, yayasan ini menjadi tempat yang memberi harapan baru bagi anak-anak yang ingin mendapatkan pendidikan yang layak dan kehidupan yang lebih baik.

Harapan Kami:
Semoga YASTIMFARA terus menjadi jalan kebaikan, menjadi pelita bagi anak-anak yatim, duafa, dan siapa pun yang membutuhkan, hingga akhir zaman. Aamiin.

Scroll to Top